TATAKAN PLATFORM

Mas, platform nya bisnis kita yang ini apa ya? inilah kalimat yang selalu di pertanyakan oleh mitra bisnis saya yang jagoan bisnis retail. Kami sedang diskusi untuk melebarkan bisnis perusahaan consultant kami. Yang kemudian di lanjutkan olehnya dengan kalimat, jangan sampai seperti partai di Indonesia, ngak jelas “platform”nya.

Dueerrr, kalimat itu menohok banget kalau sahabat adalah politikus. Dan saya setuju urusan “partai gak punya platform” itu.

Selain filosofi memang platform itu penting. Dalam bisnis tentunya, kalau dalam politik saat ini khan politik “aji mumpung “ dan politik tergantung arah angin. Manusia politikus adalah manusia kepentingan sesaat, manusia politik adalah manusia yang memakai “lonte” cara berfikrinya. Kebutuhan sesaat kalau nanti ya kumaha engke wae lah.I ni saya berkata dengan terbuka dan menantang agar politikus itu jadi bersih dan jadi “negarawan”.

Mau bukti kalau para politikus saat ini belum jadi negarawan? Kita mundur sedikit di mana kita coba bertanya kepada nama besar pensiuanan tentara seperti wiranto, SBY, hendro, prabowo, semua jendral tetapi mengapa partainya juga ada 4. Hanura, demokrat, gerindra, PKPI yang penguasanya adalah mantan petinggi tentara.

Lalu partai berbasis agama, seperti PKS, PAN, PKB, PPP sama agamanya tetapi mengapa di bagi 4 sih? Ngak punya platform sama kah? Bukanya agamanya sama? Juga para tentara yang buat partai itu, sama-sama tentara, sama-sama tamatan tidar, sama-sama bersama-sama, kenapa mesti 4 partai, platformnya beda? Beda apanya? Beda egonya kali ya?

Kemudian partai nasionalis seperti PDIP, nasdem, golkar? Apa bedanya?

Golkar berkuasa ya begini juga arah kebijakan, ganti PDIP yang begitu juga, ganti demokrat sama juga. Apa yang sama? Kebijakannya sama. Jadi memang partainya ngak ada platform. Ikut-ikutan semua, sesuai kemauan (kepentingan) , bukan sesuai kebutuhan bangsa dan negara

Kita mencontoh single party country, china, punya platform solid. Dan platformnya bergeser sekarang. Platforamnya jelas PKC itu. Kalau anda mengatakan china itu komunis, anda ke makan hoaks, anda ke makan kebencian kampanye masa lalu. Kasihan kalau begitu melihatnya, pemahaman yang di generalisir dan di ulang-ulang adalah “propaganda”. Propaganda pasti ada niatnya.

Ketahuilah, China itu Negara kapitalis sosialis. Ideologinya one belt one road, komunisme hanya salah satu tool mereka.


Bukan ideology lagi itu komunisme di china sekarang, hanya “tool”. Hanya salah satu sumber “kendali”. Mengendalikan masyarakat. Sementara rakyatnya mau beragama, mau agnostic, mau kepitalis, mau ploletarian, ngak perduli lagi tuh china.

Di amerika lain lagi, kalau partainya Obama democrat berkuasa yang jadi maka kebijakannya : perangnya “proxy” – “pinjem tangan”, kebijakan ekonominya pro pemerintah, heavy on government budget, pajak nya tinggi. Kalau republic partainya berkuasa seperti partainya Thrump, maka perangnya “confrontatif” direct war, heavy on private, sangat mendukung swasta, dari UKM sampai konglomerat, pajak nya rendah.

Platform berpolitiknya jelas, kelola Negara nya jelas.


Kalau Indonesia, ganti president, ya nanti tergantung pilihan orang di sekitarnya, tergantung kepentingan kebutuhan saat itu, dan tergantung maunya oligarki segelitir orang yang “menang” pilpress. Akan sama antara partai apapun yang berkuasa. Karena partai di Indonesia platformnya bukan NKRI. Tidak jangka panjang. Hanya slogannya yang sepertinya NKRI.

Platform partai sederhana banget yaitu bagaimana menguasai wilayah dengan pilkada, mengusai pilleg dengan menaruh orang di senayan, bagaimana jadiin presiden yang ujungnya mengusai anggaran. “Mek ngono tok” otaknya, cemen bener. Ada yang mikir NKRI? Jauhhhhh. ,mana? Siapa? Ngak ada. Denger saja rapat-rapat partai, hanya bagaimana menang pemilu. Sudah itu doang, dan uang beredar di antara oligarki di partai. Setoran buat jadi pemimpin daerah, setoran kalau mau di calonkan “nomor jadi”. Begitu sederhananya.

Ada yang mikir kah kalau “kanal kra” Thailand beroperasi di tahun 2025 mau jadi apa Indonesia? Adakah yang berfikir begitu dunia ‘TIDAK BUTUH” fossil oil di tahun 2030 dimana semua kendaraan yang mengkonsumsi 80% minyak dunia di ubah jadi menggunakan “kumparan” listrik. Mobil ngak ada busi, ngak ada piston, ngak ada engine blok lagi. Dunia masuk ke simptem robotic manufaktur akan meninggalkan manusia di mana angka pengangguran akan meningkat dahsyat dan dunia semakin “efisien” namun social issue semakin rawan.

Dunia banking akan jadi digital, dunia semakin cashless societynya, manusia semakin personal, adalah yang berfikir mengantisipasinya? Ngak ada yang “in depth”. Orang banyak tahu tapi juga ngak tahu harus ngapain!?

Bayangkan, Scientist NASA sudah merancang untuk membuat kehidupan di Mars, untuk bermilyar manusia tinggal dan hidup di sana, dimana bumi nanti “zero human” karena yang bisa menghasilkan oxygen, air, dan seluruh unsur kehidupan hanya bumi dan manusia adalah VIRUS perusak bumi. Jadi tanpa manusia di bumi, bumi ‘LAST FOREVER”.

Manusia hidup di luar bumi, semua unsur kehudupan di kelola di supply semua dari bumi hal itu membuat SEHAT dan baik buat manusia dalam survival species manusia . NASA, elon Musk, india, rusia semua sudah sepakat bahwa kehidupan diluar bumi bagi manusia di mungkinkan selama bumi di kendalikan tanpa manusia.


Pemahaman ini membuat Indonesia terkaget-kaget dan kelolotan mendapatkan fakta pemahaman para scientis ini. lah para elit partai dan politikus masih sibuk ngurus diri sendiri dan kelompoknya, bahkan saling gontok-gontokan. Politikusnya masih buas dan liar. Manusia kayak begini kok di percaya ngurus Negara.

Eh, kita lagi mau bicara platform bisnis jadi ngelatur ke politik, maaf ya. Bagi saya setelah filosofi memang platform bisnis adalah pondasi bergeraknya. Planning, strategi, semua berdiri di atas sebuah platform. Setelah di jelaskan platform, baru balik ke price lagi. Sabar ya, apa lagi branding, duh itu urutan dagang ke 5 kali hahaha. #peace #mardigu


Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama