Seberapapun hebatnya seseorang, tetap bisa tergantikan oleh orang lain

Hal yang paling menantang bagi saya di awal membangun sebuah organisasi adalah menentukan” value”. Nilai apa yang mau kita jalankan kedepan. Apa achievement yang mau di capai, apa fulfillment yang mau di raih

Kekayaan materi itu bisa di nilai achievement atau pencapaian, namun membuat 1000 orang menjadi milyuner hidup sehat bahagia itu adalah fulfillment atau pemenuhan hasrat terdalam, menjadi terbaik dengan memberi.

Achievement adalah apa yang kita dapat, fulfillment adalah apa yang kita beri
Membuat bisnis itu gampang. Membuat profit itu gampang. Menjadi kaya itu gampang. Namun mencapai fulfillment cita-cita tertinggi menjadi manusia paling bermanfaat adalah perjalanan yang panjang.

Tahun ini saya mencoba membangun hal yang baru. Bahkan masuk kategori “unknown territory”. Benar yang akan saya lakukan bukan saja gambling bertaruh namun masuk sebuah permainan yang saya belum pernah mainkan, dan sedikit pemainnya.

Sehingga mencari advise atau saran, bisa-bisa jutaan dollar di habiskan kita bertanya ke mckinsey dan konsultan kelas dunia sejenisnya. Tapi jujur, rasanya teritori ini pun mereka belum punya banyak referensi.

Kesesama kaum pebisnis jawaban mereka, ngak salah luh masuk kesana mas? Bertanya pada para professional mereka menjawab: wah pak, kami belum punya banyak sukses story akan bisnis sejenis, bukan saja bisnis yang sama, sejenis saja belum punya

Memulai yang baru di mana masih membekas peristiwa tahun lalu hal yang berat rasanya sulit memang. Tahun lalu 6 perusahaan tutup , 200 orang staf yang telah lama bergabung harus di “lay off”. Berat bagi saya. sangat berat.

Ini mungkin membuktikan sisi lain dari pebisnis, ngak bisa “baper” jadi pebisnis. Ngak bisa di bawa perasaan. Kalau anda “baperan”, lupakan jadi pebisnis. Cari cara lain buat uang deh! Ngak usah begitu, anda suka omongin orang saja. Lupakan jadi pebisnis.

Eh si anu tuh begitu ya? Misalnya anda memulai “membicarakan orang lain”. Siap-siap pebisnis di depan anda bilang..wah temennya aja di giniin bentar lagi gw nih!!..mereka bisa mengucapkan..sayonara ..good bye! Jaga jarak.

Pebisnis adalah manusia bunglon. Bisa ikut arus, kuat lawan arus, kuat diam, kuat denger, ngotot terhadap kemauan, namun sabar didalam memetik (hasil). “swallow pride” mau menelan gengsi.

Anda gengsian, anda ngak sabaran, anda kurang pandai mendengar, anda ngomongnya melebar termnasuk ke hal pribadi (termasuk tadi bergosip) itu sudah bagian dari ciri-ciri sulit sukses sebagai pebisnis.

Pebisnis mampu melakukan “poker face” wajah polos tak berekspresi terhadap hal negative, dan jangan tanya betapa sulitnya melakukan hal ini.

Poker face adalah ketrampilan yang didapat setelah melalui proses panjang. Ribuan jam anda berhadapan dengan para asshole, para kruk, para pejabat korup, para buaya politikus, para scam penipu, para broker pialang proyek, para pembawa map proposal, ribuan slide presentation, dan beragam sumber lalu lalang informasi, gossip, hoax dan fakta di depan anda.

“stay cool” di saat tertekan, “stay hungry” di saat makan. Sulit banget kan? Tapi anda harus bisa, anda pebisnis.

Jadi untuk mencapai achievement dan fulfillment di tengah tekanan, ambisi, buasnya kompetitor, kurangnya sumber daya, dan besarnya impian sendiri yang membuat kita sendiri takut, bagi saya ini tantangan saat ini di depan saya.

Banyak sahabat yang bingung dengan tulisan saya berkias diatas ini, tapi seperti kebiasaan saya, pasti saya sempatkan membuat hal yang lebih sederhana dengan ada cerita. Dan ada baiknya saya mulai dengan pertanyaan,
"Ketika anda akan memulai sebuah usaha apa dulu yang anda lakukan?"


Proyeknyakah? Misalnya dunia property, retail, makanan, jualan kebutuhan, dan lain sebagainya?

Atau modalnya? Anda menyatakan bahwa akan mengerjakan bisnis, dan perlu modal nih. Jadi kemana-mana anda mencari modal, pinjaman, mitra, dan sejenisnya

Atau anda melihat “pasar” nya terlebih dahulu. Besar nih “demand” nya, nilai pasarnya besar misalnya berbisnis makanan, bisnis busana, bisnis mainan dan lain sebagainya. Sehingga anda yakin dengan pasar besar anda mudah mendapatkan “sales” dan ada peluang mendapat profit lebih baik.

Atau anda type yang melihat, kalau saya memulai bisnis “ini” saya perlu SDM yang unggul. Karena itu anda focus ke head hunter mencari manusia terbaik yang akan menjadi pemutar roda organisasi. Seperti anda perlu chef untuk bisnis restorant anda, perlu hair stylist untuk bisnis salon anda, perlu akuntan, perlu salesman yang berkakter motivator, dan lain sebagainya.

Atau dalam mulai usaha anda sudah memikirkan “brand” sejak pertama. Bentuk logo, nama produk dan perusahaan, warna perusahaan, image organisasi, dan jenisnya.

Atau anda focus mencari “lokasi”. Memulai usaha anda, maka lokasi adalah segalanya. Cari yang murah di tengah keramaian. Cari yang dekat dengan segala akses, terlihat dari segala penjuru dan murah. Begitu lokasi tidak di dapat anda memilih tidak memulai nya.

Atau anda ketika berbisnis adalah type yang mencari “mitra”. Bisnis partner. Anda membawa dokumen lengkap, proposal lengkap, roadmap lengkap, dan anda mulai memaparkan visi misi opportunities ke mitra. Ketika ada mitra anda baru masuk ke bisnis tersebut. Tanpa mitra, tanpa network, anda tidak akan memulai bisnis.

Dan ada banyak lagi cara memulai bisnis. Yang jadi pertanyaan adalah, mana yang anda? Mana type anda?.

Secara pribadi dalam 25 tahun ini, ada puluhan perusahaan saya sudah bangun, ada ratusan bidang yang saya sudah masuki, dan yang bertahan hanya 2 macam dengan beberapa unit usaha. Apa yang saya dapat? Dan apa yang selalu menjadi “entry point” saya berbisnis?

Yang pasti saya pernah masuk dengan berbagai type seperti di atas. Dan belum ada yang menjadi favorit, namun karena factor usia barangkali, beberapa usaha yang di bangun terakhir dan yang akan dibangun, membuat saya berubah. Cukup drastic.

Saya sekarang masuk bisnis bukan melihat bidangnya, bukan melihat besarnya pasar, saya bukan melihat besar kecilnya modal. Entah mengapa sekarang ini saya menjadi filosofis.

Jadi saya masuk dengan sentimental , filosofi. Apa filosofi bisnis yang saya masuki. Saya beri “value” saya lihat 2 hal seperti tulisan di awal. Apa achievement jangka pendek dan apa fulfillment jangka panjangnya.

Jadi saya focus di bisnis yang “low hanging fruit”, yang cepat dan siap petik dengan memberi efek kemasyarakat banyak manfaat dalam jangka panjang.
Kalau sahabat bagaimana? Mardigu Wowiek


Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama