Ini tulisan lama, tahun 2015
Dalam sebuah diskusi ringan dengan para sahabat pada acara makan siang kamis kemarin, karena rencananya kami akan membuat acara reuni an untuk mengingat jaman kuliah dahulu yang rencananya diadakan tanggal 21 Oktober 2015. Ada sebuah pertanyaan yang tertuju ke diri saya. ini lebih di karenakan posisi saya yang mempunyai prinsip yang kolot dan belum bergeser sampai sekarang.
Pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan acara reuni, namun sahabat saya ini hanya kepo hahaha.
Pendapat saya yang belum berubah adalah saya tidak setuju dengan penulis buku kenamaan yang bernama keyosaki yang mengatakan untuk kaya anda harus pindah kwadran dari pegawai ke pengusaha. Ini saya tentang habis sejak pertama kali saya membaca buku tersebut. Itu yang mengganjal di pikiran sahabat saya kuliah itu sejak lama ingin kejelasan. Memuasi ke kepoannya tentunya.
Saya tahu pastinya pendapat saya itu mendapat tentangan dari fans Keyosaki , sudah pasti. Tapi, dii kepala saya masih tetap pada keyakinan bahwa kaya tidak ada hubungannya dengan profesi menjadi pengusaha. Tetapi siapa saja bisa menjadi milyuner atau kaya dengan mengerjakan apapun. Apapun yang dia sukai.
Lalu apa yang di pertanyakan kepada saya ketika diskusi itu? Pertanyaanya adalah, mas..saya ini masih ingin penjelasan lebih jauh lagi kepada mas wowiek, kenapa anda sangat tidak mengajurkan “menabung” dan tidak menganjurkan seseorang menjadi “pengusaha” sebagai cara tercepat menjadi kaya? Apa dasarnya? Apa buktinya?
Saya hanya mesem-mesem mendengar pertanyaan tersebut. Dalam hati saya, ini factor empiris pengalaman pribadi kok. Jangan-jangan bukan sebuah kebenaran mutlak universal. Namun selama saya menjalankan kehidupan mata saya menemukan banyak buktinya. Kemudian dalam menjalani beberapa pilihan, sayapun mengalami pembuktian itu.
Dalam ilmu “belief system” maka itu bisa sebuah nilai permanen yang mengakar dalam diri saya. namun saya tidak bisa mengatakan itu kebenaran di luar sana. Saya tidak berani men generalisir hal itu. Saya tidak berani membuat ini menjadi ilmu baku. Apa lagi saya klaim sebuah kebenaran universal.
Ada 2 fakta di dunia ini. Saya menggunakan fakta pertama. Yaitu fakta saya pribadi. Fakta yang kedua adalah fakta universal yang diangguk bersama. Misal nya, kita sedang membaca tulisan mardigu, membacanya melalui account facebook, mardigu adalah seorang pria. Itu kebenaran universal. Lebih tinggi harkatnya dan lebih benar dari kebenaran pribadi seseorang, atau kebenaran saya.
Ketika sahabat bertanya seperti pertanyaan diatas, maka saya menjawab bahwa prinsip saya yangs aya pegang adalah prinsip berdasar pengalaman pribadi. Dimana sewaktu keyosaki menyatakan kaya harus berbisnis bagi saya itu kebenarannya. Saya tidak salahkan dia. Namun ketika seseroang bertanya pendapat saya, maka saya bilang pendapat saya dan pendapat keyosaki berseberangan.
Saya akan jawab : tidak ada yang benar. Tapi anda pihak yang diluar kami berdua posisinya netral, pilihlah yang cocok buat anda. Bagi saya kaya bisa dari apa saja, dan ngapain saja.
Bisa duduk di warung kopi juga bisa kaya. Main music bisa kaya, ibu rumah tangga bisa kaya. Karena bagi saya hanya satu prinsip kaya adalah networking. Perbanyak jaringan, silaturahim, atau bahasa lainnya : leveranging.
Anda punya sabahat yang percaya anda? Pasti anda punya. Tidak ada satu mahlukpun yang tidak punya orang yang percaya pada dirinya. Atau tidak ada satupun orang yang tidak punya sahabat. Bahkan orang nyeleneh seperti Farhat Abbas ada juga yang suka dan percaya padanya.
Orang yang percaya anda andalah “lingkar pengaruh”anda. Semakin besar lingkar pengaruh anda semakin baik kehidupan ekonomi anda.
Sekali lagi saya tuliskan, semakin besar “lingkar pengaruh” anda, semakin bahagia kehidupan anda.
Bagi saya kesuksesan materi atau kemakmuran lebih bergantung kepada “lingkar pengaruh” ini. Inilah leveraging anda. Inilah jaringan anda. Inilah network anda.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana memperbesar lingkar pengaruh kita? Atau menggunakan pendekatan lainnya, bagaimana membuat orang “trust dan nyaman” dengan kita?
Break sebentar. Jogja sudah adzan dhuhur, nanti lanjut lagi sharing...
Kita lanjut lagi, bagaimana memperbesar lingkar pengaruh kita? Atau menggunakan pendekatan lainnya, bagaimana membuat orang “trust dan nyaman” dengan kita?
Besarnya lingkar pengaruh berbading lurus dengan “trust dan kenyamanan” orang lain terhadap kita. Kita memperbesar “lingkar pengaruh” adalah dengan memperbesar “ lingkar perduli” kita. Lingkar pengaruh adalah buah dari lingkar perduli yang anda tanam.
Kalimat ini mungkin sederhana, sebuah lingkar perduli di besarkan !. saya rasa saya tidak perlu menerangkan hal ini lebih panjang karena saya rasa pengalaman pribadi saya bisa menceritakan satu sahabat saya yang memiliki kesantunan di atas rata-rata.
Jika anda memberi kartu nama anda kepadanya, dia akan meluangkan waktu sesaat untuk menanyakan alamat kantor, nama anda, panggilan anda, dan dia akan nanya hobby anda apa. dan anda jangan heran selama beberapa saat dengan nya, nama anda akan dia sebut berkali kali. Dia akan menyebut nama kecil anda sebagai bagian dari kalimatnya.
Seperti, saya setuju seperti kata mas ali barusan. Mas ali ini secara singkat saja sudah sudak saya akan pemikirannya.
Dia pandai sekali merangkai kata dengan menyelipkan nama anda di tengah kalimatnya. Anda di buat nyaman dalam seketika olehnya.
Kemampuannya itulah menurut saya sebagai salah satu kekuatannya yang membuatnya bisa berada di barisan terdepan bilioner Indonesia di usia nya menginjak 40 an tahun pada saat ini.
Yang dilakukannya adalah memperluas “lingkar perduli”nya sehingga dia menjadi seorang yang berpengaruh. Dan, bagi saya, jika seseroang punya memiliki lingkar perduli yang besar, pasti networknya besar. Pasti dia bisa meleverage jaringannya. Sehingga apapun profesinya, maka jalan untuk sukses besar dan ringan ketimbang menjadi pengusaha ala penulis buku tersebut (Ini menurut saya loh)
Dengan lingkar pengaruh anda yang besar, anda tahu-tahu dipercaya menjualkan tanah, dipercaya mencarikan property, dipercaya pegang perusahaan, dipercaya orang kaya anaknya di nikahkan dengan anda. # peace be upon us
Semoga bermanfaat.
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan acara reuni, namun sahabat saya ini hanya kepo hahaha.
Pendapat saya yang belum berubah adalah saya tidak setuju dengan penulis buku kenamaan yang bernama keyosaki yang mengatakan untuk kaya anda harus pindah kwadran dari pegawai ke pengusaha. Ini saya tentang habis sejak pertama kali saya membaca buku tersebut. Itu yang mengganjal di pikiran sahabat saya kuliah itu sejak lama ingin kejelasan. Memuasi ke kepoannya tentunya.
Saya tahu pastinya pendapat saya itu mendapat tentangan dari fans Keyosaki , sudah pasti. Tapi, dii kepala saya masih tetap pada keyakinan bahwa kaya tidak ada hubungannya dengan profesi menjadi pengusaha. Tetapi siapa saja bisa menjadi milyuner atau kaya dengan mengerjakan apapun. Apapun yang dia sukai.
Lalu apa yang di pertanyakan kepada saya ketika diskusi itu? Pertanyaanya adalah, mas..saya ini masih ingin penjelasan lebih jauh lagi kepada mas wowiek, kenapa anda sangat tidak mengajurkan “menabung” dan tidak menganjurkan seseorang menjadi “pengusaha” sebagai cara tercepat menjadi kaya? Apa dasarnya? Apa buktinya?
Saya hanya mesem-mesem mendengar pertanyaan tersebut. Dalam hati saya, ini factor empiris pengalaman pribadi kok. Jangan-jangan bukan sebuah kebenaran mutlak universal. Namun selama saya menjalankan kehidupan mata saya menemukan banyak buktinya. Kemudian dalam menjalani beberapa pilihan, sayapun mengalami pembuktian itu.
Dalam ilmu “belief system” maka itu bisa sebuah nilai permanen yang mengakar dalam diri saya. namun saya tidak bisa mengatakan itu kebenaran di luar sana. Saya tidak berani men generalisir hal itu. Saya tidak berani membuat ini menjadi ilmu baku. Apa lagi saya klaim sebuah kebenaran universal.
Ada 2 fakta di dunia ini. Saya menggunakan fakta pertama. Yaitu fakta saya pribadi. Fakta yang kedua adalah fakta universal yang diangguk bersama. Misal nya, kita sedang membaca tulisan mardigu, membacanya melalui account facebook, mardigu adalah seorang pria. Itu kebenaran universal. Lebih tinggi harkatnya dan lebih benar dari kebenaran pribadi seseorang, atau kebenaran saya.
Ketika sahabat bertanya seperti pertanyaan diatas, maka saya menjawab bahwa prinsip saya yangs aya pegang adalah prinsip berdasar pengalaman pribadi. Dimana sewaktu keyosaki menyatakan kaya harus berbisnis bagi saya itu kebenarannya. Saya tidak salahkan dia. Namun ketika seseroang bertanya pendapat saya, maka saya bilang pendapat saya dan pendapat keyosaki berseberangan.
Mana yang benar?
Saya akan jawab : tidak ada yang benar. Tapi anda pihak yang diluar kami berdua posisinya netral, pilihlah yang cocok buat anda. Bagi saya kaya bisa dari apa saja, dan ngapain saja.
Bisa duduk di warung kopi juga bisa kaya. Main music bisa kaya, ibu rumah tangga bisa kaya. Karena bagi saya hanya satu prinsip kaya adalah networking. Perbanyak jaringan, silaturahim, atau bahasa lainnya : leveranging.
Anda punya sabahat yang percaya anda? Pasti anda punya. Tidak ada satu mahlukpun yang tidak punya orang yang percaya pada dirinya. Atau tidak ada satupun orang yang tidak punya sahabat. Bahkan orang nyeleneh seperti Farhat Abbas ada juga yang suka dan percaya padanya.
Orang yang percaya anda andalah “lingkar pengaruh”anda. Semakin besar lingkar pengaruh anda semakin baik kehidupan ekonomi anda.
Sekali lagi saya tuliskan, semakin besar “lingkar pengaruh” anda, semakin bahagia kehidupan anda.
Bagi saya kesuksesan materi atau kemakmuran lebih bergantung kepada “lingkar pengaruh” ini. Inilah leveraging anda. Inilah jaringan anda. Inilah network anda.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana memperbesar lingkar pengaruh kita? Atau menggunakan pendekatan lainnya, bagaimana membuat orang “trust dan nyaman” dengan kita?
Break sebentar. Jogja sudah adzan dhuhur, nanti lanjut lagi sharing...
Kita lanjut lagi, bagaimana memperbesar lingkar pengaruh kita? Atau menggunakan pendekatan lainnya, bagaimana membuat orang “trust dan nyaman” dengan kita?
Besarnya lingkar pengaruh berbading lurus dengan “trust dan kenyamanan” orang lain terhadap kita. Kita memperbesar “lingkar pengaruh” adalah dengan memperbesar “ lingkar perduli” kita. Lingkar pengaruh adalah buah dari lingkar perduli yang anda tanam.
Kalimat ini mungkin sederhana, sebuah lingkar perduli di besarkan !. saya rasa saya tidak perlu menerangkan hal ini lebih panjang karena saya rasa pengalaman pribadi saya bisa menceritakan satu sahabat saya yang memiliki kesantunan di atas rata-rata.
Jika anda memberi kartu nama anda kepadanya, dia akan meluangkan waktu sesaat untuk menanyakan alamat kantor, nama anda, panggilan anda, dan dia akan nanya hobby anda apa. dan anda jangan heran selama beberapa saat dengan nya, nama anda akan dia sebut berkali kali. Dia akan menyebut nama kecil anda sebagai bagian dari kalimatnya.
Seperti, saya setuju seperti kata mas ali barusan. Mas ali ini secara singkat saja sudah sudak saya akan pemikirannya.
Dia pandai sekali merangkai kata dengan menyelipkan nama anda di tengah kalimatnya. Anda di buat nyaman dalam seketika olehnya.
Kemampuannya itulah menurut saya sebagai salah satu kekuatannya yang membuatnya bisa berada di barisan terdepan bilioner Indonesia di usia nya menginjak 40 an tahun pada saat ini.
Yang dilakukannya adalah memperluas “lingkar perduli”nya sehingga dia menjadi seorang yang berpengaruh. Dan, bagi saya, jika seseroang punya memiliki lingkar perduli yang besar, pasti networknya besar. Pasti dia bisa meleverage jaringannya. Sehingga apapun profesinya, maka jalan untuk sukses besar dan ringan ketimbang menjadi pengusaha ala penulis buku tersebut (Ini menurut saya loh)
Dengan lingkar pengaruh anda yang besar, anda tahu-tahu dipercaya menjualkan tanah, dipercaya mencarikan property, dipercaya pegang perusahaan, dipercaya orang kaya anaknya di nikahkan dengan anda. # peace be upon us
Semoga bermanfaat.
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Posting Komentar