The Law of The Jungle

The Law of The Jungle. Menjadi pebisnis harus pandai bermain poker face. Apa itu poker face? Cerita sore berikut ini semoga menginspira anda untuk menjadi pribadi yang lebih pandai dalam bernegosiasi.

Memenuhi undangan RUPS di kantor di bilangan gatot subroto saya bertemu dengan mitra lama saya yang menyambut di ruang kerjanya. Ia bercerita khas gaya aslinya yg lugas dan terbuka.

"Wiek.." ia memanggil saya begitu.

"Orang pribumi banyak yang kiasu!," Kata Ci mei Lin kepada saya saat itu.

Waduh, sadis banget tuh kata-kata Cie Mei, kata saya pada mitra bisnis saya Cie Cie ( kakak) Lay mei lin. Seorang ibu chiness totok yang telah berbisnis dengan saya lebih dari 15 tahun. Cie..ati2 ngomong begitu, didenger orang bisa berabe.

Cie Mei Lin hanya tersenyum, karakternya yang terbuka blak-blakan membuat iya bisa di katakan pengusaha tangguh. Khan gw ngomong hanya di depan lu,jawabnya melanjutkan pernyataannya.

Lah.. tapi yang gw omongin khan emang fakta dari perilaku karyawan gw, mereka banyak yang mau dapet duit gede tapi ngak mau kerja keras, mau seneng tapi ngak mau prihatin, mau kaya tapi ngak mau usaha. Minta mulu, menuntut terus dan itu arti kata KIASU! Bahasa chiness yang sering di ucapkan oleh china Singapore menunjukan sifat perilaku orang dengan karakter malas seperti tadi.

Terus ada lagi nih..yang namanya poker face alias menjaga mimic muka bener-bener ngak bisa main, mereka semua jelek sekali kalau sudah melakukan negosiasi atau duduk didepan pelangga, buyer atau seller. Wajah mereka mudah terbaca. Ini gawat, asli..dalam bisnis atau dalam mencari duit membuat mereka mudah di kerjain, mudah di tipu, mudah di gocek.

Gampang banget jadi korban, nah kalo mereka pegawai gw khan repot..Cie Melin mencoba menjelaskan dari sisi lain.

Loe bayangin ya wiek…beberapa bulan lalu perusahaan gw Global Trading co ( tidak bermitra dengan saya) mau beli pabrik milik china kota yang sudah tua, empek lah.

Dia mau jual semua asset pabrik berserta bisnisnya. Kami semua sudah menghitung secara teliti, kalau pabrik itu di jual harga berkisar Rp 7 M, kami berani bayar. Lalu untuk menghormati si engkoh yang punya pabrik, gw beserta team datang ke pabriknya di Cakung.

Sampai sana sudah di siapkan ruangan yang kami bisa bernegosiasi. Dan mereka pinter posisinya kami dan mereka sengaja di hadapan sejajar. Ini posisi serupa dengan orang kalau lagi main cap sa atau kartu.

Mereka ber 3 gw ber 5. 2 orang manajer gw adalah pribumi, sudah 3 tahun lebih sama gw tapi baru kali ini gw dudukin sejajar. Biasanya mereka duduk di belakang ngak sejajar namun gw merasa kali ini mereka harus gw sejajarkan.

Gw buka bicara pertama-tama dan gw menunjukan bahwa data keuangan dan produksi ngak terlalu baik kondisi sekarang di pabrik ini setelh kami pelajari jadi mohon dia membuka harga berapa mau lepas.

Lalu si engkoh langsung ambil alih pembicaraan, menurrutnya agar cepat dan ngak basa-basi dan itu gaya cina banget. Dia langsung bilang, you sudah lihat dan sudah pelajari smeua I punya pabrik sekarang I langsung aja kasih you harga, semua Rp 7M.

Gw dan 2 anak bah gw biasa aja mendengar harga yang keluar yang sudah sesuai dengan rencana kita diawal. Nah gw perhatiin tuh dua staff gw mukanya berubah, menjadi seneng, danitu terbaca dengan jelas.

Gw aja bisa baca, apa lagi itu engkoh dalam jarak deket face to face begitu. Dia baca lah pastinya, bahwa harga Rp 7M yang dia tawarkan kemurahan!

Ini yang gw sayangkan. Ini yang menurut gw banyak pribumi ngak punya poker face kemahiran menjaga mimic muka. Gw kesel banget melihat perilaku itu. Ini bisnis, ini peluang, ini hal yangbisa membuat gw dan staff beserta keluarga bisa melangsungkan kehidupan, bisa bayar pajak bisa terus menghasilkan keuntungan yang semua balik ke kami.

Gara-gara hal kecil ini peluang hilang.


Mereka ber 3 gw ber 5. 2 orang manajer gw adalah pribumi, sudah 3 tahun lebih sama gw tapi baru kali ini gw dudukin sejajar. Biasanya mereka duduk di belakang ngak sejajar namun gw merasa kali ini mereka harus gw sejajarkan.

Gw buka bicara pertama-tama dan gw menunjukan bahwa data keuangan dan produksi ngak terlalu baik kondisi sekarang di pabrik ini setelh kami pelajari jadi mohon dia membuka harga berapa mau lepas.

Lalu si engkoh langsung ambil alih pembicaraan, menurrutnya agar cepat dan ngak basa-basi dan itu gaya cina banget. Dia langsung bilang, you sudah lihat dan sudah pelajari smeua I punya pabrik sekarang I langsung aja kasih you harga, semua Rp 7M.

Gw dan 2 anak bah gw biasa aja mendengar harga yang keluar yang sudah sesuai dengan rencana kita diawal. Nah gw perhatiin tuh dua staff gw mukanya berubah, menjadi seneng, danitu terbaca dengan jelas.

Gw aja bisa baca, apa lagi itu engkoh dalam jarak deket face to face begitu. Dia baca lah pastinya, bahwa harga Rp 7M yang dia tawarkan kemurahan!

Ini yang gw sayangkan. Ini yang menurut gw banyak pribumi ngak punya poker face kemahiran menjaga mimic muka. Gw kesel banget melihat perilaku itu. Ini bisnis, ini peluang, ini hal yangbisa membuat gw dan staff beserta keluarga bisa melangsungkan kehidupan, bisa bayar pajak bisa terus menghasilkan keuntungan yang semua balik ke kami.

Gara-gara hal kecil ini peluang hilang.
(Poker face adalah ketrampilan yang didapat setelah melalui proses panjang. Ribuan jam anda berhadapan dengan para asshole, para kruk, para pejabat korup, para buaya politikus, para scam penipu, para broker pialang proyek, para pembawa map proposal, ribuan slide presentation, dan beragam sumber lalu lalang informasi, gossip, hoax dan fakta di depan anda.

“stay cool” di saat tertekan, “stay hungry” di saat makan. Sulit banget kan? Tapi anda harus bisa, anda pebisnis.)

Kita lanjut cerita Cie Mei Lin..

Ini bukan kali pertama, ini yang kedua Wiek... Memang bukan mereka pelakukan. Dan lu tau, apa yang terjadi setelah mimic mereka terbaca oleh tu engkoh. Si engkoh tua bangkotan itu jago dagang, jago bisnis dia tau kemurahan lalu dengan tenag dia bilang. Itu belum termasuk harga izin-izin dan kontrak dagang yang kita masih punya untuk 2 tahun ke depan dari I punya pelanggan lama. Nilai kontrak bisa kasih you untung 2 M setahunnya. Gw minta itu di itung di muka.

Wiek, gw tau banget tadinya dia (pemilik pabrik) sudah mati angin alias pasrah . gw tau banget wajah dan mimic orang yang sudah pengen cepet-cepet keluar dari keadaan sekarang. Pengen cepet ganti mainan, tau banget lagak dan gayanya. Dan si engkoh sudah begitu posisi dan kondisinya. Dan semua gerakan wajah mendadak menjadi berubah, gaya badanya dan menatapnya jadi garang, jadi kayak si engkoh jaman muda dulu kali ya. Mendadak tekanan suaranya, menjadi mantap dan posisi duduknya menjadi yakin akan mendapatkan penawaran lebih alias naik dari tawaran awal.

Gw tetap harus tenang. Walau di hati gw kesel banget sama perilaku staff gw tadi.

Buyar sudah mau membeli pabrik plastic harga murah seperti yang sudah di bayangkan dan di kalkulasi sebelumnya. Ya gw juga ngak mau kalah posture gw bilang harga engkoh ketinggian, kami mundur. Tanpa tawaran lagi. Gw tahu dari gelagatnya kalau dia minta gw menawar tapi ngak begitu strategi dagang. Gw mundur. Gw selesaiin masalah internal gw dulu, yaitu staff gw yang dua orang ini.

Di mobil gw ngomong dengan mereka panjang lebar. Gw kasih tau dimana kesalahan mereka dan mereka harus belajar untuk masa depan mereka, untuk bekal mereka sendiri suatu hari nanti dimanapun mereka akan inget pelajaran ini. Inget kalimatnya dimanapun mereka berada nanti, kenapa…mereka gw keluarkan dengan terhormat.

Gw bukan beri mereka pelajaran manajemen tapi gw kasih pesangon 5 kali lipat aturan depnaker. Bagi gw bukan masalah duit tapi ada sebuah pelajaran yang seluruh pegawai dalam organisasi gw harus tau jika mau terus bersama gw. Utamakan profit dan keluraga didalam perusahaan.

Moral of the storynya atau intisari dari cerita tersebut itulah yang ci mei lin hendak katakan kepada saya. hari ini kita RUPS kebetulan semua anak usaha juga gw panggil. Termasuk lu wiek. Disini kita mengadakan perpisahan dengan kedua pegawai gw tersebut yang telah berbakti selama 3 tahun.

Banyak pelajaran yang mereka dapati tentunya dari peristiwa peristiwa terjadi selama ini. Salah satu juga tujuannya mengapa semua harus hadir untuk memahami bahwa dua orang ini bukan looser atau pecundang. Mereka pemenang, mereka pahlawan yang karena mereka, seluruh oragnisasi kita, anak usaha kita menjadi lebih baik, lebih taat dan lebih rapih, team work nya menjadi baik lagi. Pesangon yang di berikan kepada mereka sangat layak.

Saya masih ingat acara tersebut di awali dengan cerita singkat dari ibu mei lin lalu serah terima pekerjaan secara simbolis kepada manajer baru. dan kedua orang staff manajer tersebut masing-masing berpidato mengucapkan kalimat perpisahan. Dan bagi saya pidato mereka sangat menyentuh karena mereka sadar dan mendapatkan banyak pelajaran dari ketegasan ibu mei lin.

Kemudian mereka semua saling berpelukan, dan banyak air mata tumpah disana dengan ucapan yang baik-baik keluar dari rekan-rekan sejawat.

Banyak diam saya kala itu, bagi saya sendiri, setiap peristiwa yang menghampiri diri saya adalah bukan hal yang tidak disengaja atau ujug-ujug. Saya yakin semua ada hikmahnya untuk saya ambil pelajaran, lalu diambil yang menurut saya cocok dan pas buat saya.

itulah menurut saya banyak hal yang selalu saya syukuri dimana Allah selalu memberikan saya banyak peristiwa yang bisa saya ambil untuk bekal pelajaran saya, termasuk bermitra dengan mei lin dan mendapat ilmunya.

Bahkan saya yakin, anda yang membaca cerita sore di channel inipun pasti bukan hal yang tidak disengaja, ini pasti rencana Tuhan. #peace dan selamat menunaikan sholat maghrib bagi yg menjalankan # mardigu


Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama