Fatur bisa tolong ambilkan sepatu ayah? Ini adalah peristiwa dikala fathur berusia 4 tahun. Fatur menatap mata saya dan meneruskan mainnya.
Saya pun mengulangi panggilan dan permintaan mengambilkan sepatu tadi karena memang dekat dengan posisi fatur bermain.
Tur, tolong dong sepatu ayah di ambilin?
Dia sekarang tidak menengok, mengeser pantatnya membelakangi saya dan melanjutkan mainnya.
Nada suara saya meninggi tentunya..tur kamu denger ngak ayah bilang apa? Bisa tolong ambilkan sepatu ayah, ayah mau kerja.
Fatur melirik sedikit kearah saya melalui sudut matanya dan berjalan menjauh membawa mainnya dan berpindah.
Nada suara saya pun meninggi, FATUUR!!
Terlihat dia berhenti bermain dan terdiam kaku.
Sayapun berjalan setengah berlari mendekati dirinya. Saya emosi. Saya marah. Saya merasa anak ini tidak menurut, dan bandel melawan orangtuanya. Maka dikepala saya sebuah hukuman apa yang pantas saya lakukan, termasuk opsi mencubit sekilas dalam belak saya anda. Orangtua mau cari makan buat keluaraga kok ngak di tolong. Saya ayah nya. Itu semua melitas cepat dalam otak saya membuat jantung saya bergerak cepat, emosi meningkat.
Begitu saya menyentuk pundaknya, dan dengan agak kasar waktu itu dia membalik dan menatap mata saya.
Diwajahnya ada raut ketakutan. Wajah kecewa.
Membaca wajah takut dan kecewa tersebut membuat otak kecil saya berhasil me-rem laju emosi saya,. Wah anak ngak boleh begini, takut dan kecewa. Dia takut sama saya apa, dia kecewa sama saya apanya?
Perlu sahabat mengingat sebentar, posisi anak dengan bola mata hitam di posisi atas ( karena dia dibawah dan kita lebih tinggi) itu adalah posisi inferior. Posisi anda superior. Posisi ini gerbang bawah sadarnya terbuka. Hati-hati dengan posisi berdiri seperti ini karena anda dalam posisi “in control”. Setiap kalimat, tindakan akan masuk menjadi kebenaran dalam pikiran bawah sadarnya.
Kalau anda mengucapkan, dasar anak bandel. Siiiip, anda sudah dengan mantap memasukan program “ saya anak nakal”. Kalau anda mengatakan “ tuh khan kamu dasar pemalas, ceroboh, ngak nurut” apapun itu…anda sudah menjadi pakar program bawah sadar pikiran negartif di anak tersebut.
Kembali di posisi saya, saya sadar betul posisi saya sedang “in command” dan posisi dia inferior dengan RAS bawah sadar terbuka.
Maka tindakan tercepat yang harus saya lakukan atau anda lakukan jika terjadi peristiwa seperti saya adalah, secepatnya menunduk, atau menurunkan posisi berdiri anda, jongkok menjadi sejajar. Fatur 4 tahun jadi saya berdiri di atas kedua dengkul saya menatap matanya sejajar.
Posisi mata sejajar ini membuat perubahan komikasi, dari “Otoritatif” menjadi “permisif”. Di posisi permisif dialog komunikasi bisa dua arah terbuka. Maka ketika mata sejajar, tinggi sejajar, posisi dia yang inferior menjadi sejajar dengan saya yang tadinya superior juga turun.
Ini kelimuan komnukasi yang terkadang banyak orang tua lupa, termasuk saya. Jadi men-sejajarkan posisi wajah dan mata pada lawan membuat kesetaraan, membuat nyaman. Disini biasanya komunikasi “open up” terbuka terjadi. coba tanya deh ahli-ahli curhat wink emoticon dan saran saya sih sebaiknya dipakai buat komunikasi dengan anak saja deh.
Lanjut cerita,maka saya pun bertanya, kenapa fatur?
Diapun menjawab dengan cepat karena perasaaannya yang inferior sudah tidak dibawah lagi. Eeh…mas ( dia menyebut dirinya sendiri mas) mau ayah ngak ngantor, mau ayah ajari mas fatur naik sepeda roda dua.
Itulah keterbukaan komunikasi yang melegakan. Hilangs emua emosi saya. Malah saya yang merasa bersalah karena yang dikatakan adalah haknya sebagai anak. Saya peluk erat si fatur yang pastinya kebingungan atas perubahan ayahnya. Baru saja marah, nada tinggi, vibrasi emosi besar tahu-tahu sekarang lunak bahkan mata saya berkaca-kaca menahan air di ujung mata yang mau menetes.
Hari itu untuk pertama kalinya saya menyadari betapa kurang waktu saya dengan sang anak. Saya bekerja bisa meninggalkan waktu 12 jam lebih dari rumah plus perjalanan bolak balik kantor kerumah. Sampai di rumah sudah cape dan tidak bertemu, week end malah di pakai buat saya melampiaskan kekuarang waktu tidur istirahat. Tinggal sang anak yang tumbuh tanpa sentuhan banyak dari saya.
Katanya mau anak sholeh, tapi ngak pernah invest di waktu kebersamaan dengan mereka. Yang ngajari ngaji orang lain, yang ngajari baca orang lain, yang ngajari apapun orang lain, mana kontribusi saya?!!Saya aslinya waktu itu benar benar di persimpangan. Namun saya putuskan hari itu tidak masuk kerja. Saya memilih main dengan fatur. Dari pagi sampai sore sampai dia bisa nge gowes sepada roda dua, sampai lancar, kaki ngak turun sama sekali, terik matahari saya tidak perdulikan. Saya mau bayar waktu tersebut, waktu parenting. Jujur, itu salah satu hari terbaik yang saya ingat dengan dirinya. #may the peace be upon us #mardigu
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Posting Komentar