Ada 375 manusia di dunia ini ketika “kekayaannya” di jumlahkan sama dengan kekayaan 4 Milyar manusia!! Siapakah contoh ke 375 orang itu? Bill Gates, Warren Buffet, Jeff Bezos, Mark Zuckerburg, Richard Brenson, Lakmi Mittal, Lee ka sing, Jack Ma dll.
Apa yang membedakan mereka yang 375 orang ini dengan yang 4 milyar manusia? NASIB?!!!
Nasib itu apakah MAN’S MADE atau GOD’S GIVEN?
Ini adalah pergolakan lama dari umat manusia namun neuroscience study di kampus kenamaan IOWA university telah melakukan reseach panjang tahunan lamanya sejak awal tahun 1950an hingga tahun 2010 yang ternyata membuktikan bahwa kemakmuran ada formula suksesnya.
Kita urai satu-persatu tentang apa isi software nasib orang kaya. Walau ini bagian dari MMBC millionaire mindest bootcamp sesekali kita buka ke public boleh dong ya, namun bagi yang ikut MMBC jangan kecewa karena kok di buka, tenang saja anda yang ikut hasilnya beda lah. Ini menjadi rahasia kecil dengan para alumni dengan saya pribadi.
Salah satu bukti, dari 5 usaha saya yang baru di tahun 2017. Semua saya bangun dengan alumni. Misalnya MULA coworking space di citos sama alumni MMBC1&2. Dan tahun 2018 ini akan bangun beberapa lagi juga dengan alumni. Semua di retail.
Kembali ke salah satu software kaya, mereka memiliki COLLABORATION QOUTION atau kemampuan mereka berkolaborasi itu tinggi. IQ nya “berkoneksi” membangun kepercayaan dan jaringan sangat tinggi.
Ber-kolaborasi itu secara “kata” mudah di ucapkan, secara “vocal” kata kolaborasi itu enak di dengar tetapi di praktekannya “mules di perut”. Mirip sama janji kampanye para calon pejabat dan politikus, bikin perut mules.
Ada sebuah kisah nyata pengalaman pribadi saya sendiri. Kala itu usaha money changer saya kerampokan karena kesalahan mitra saya. Dia tidak bertanggung jawab, mitra saya tersebut memilih kabur ke lain pulau. Gone with the wind. Ngak tahu antah berantahnya. Sebagai akibat, saya harus menanggung nilai 9 digit kehilangan uang tersebut, sendiri. Sementara itu uang milik pihak ketiga alias uang investor.
Saya marah, kecewa, sakit hati, dan bener-benar merasa tidak di anggap terhadap mitra saya ini yang berinisial Y ini.
Bulanan luka hati saya menganga. Setiap saat emosi, baik berhadapan dengan pemilik dana ataupun yang tidak ada hubungannya, misalnya ke keluarga di rumah. Saya bawaaanya marah terus.
Sampai suatu saat saya ketemu sahabat saya lama, mas erbe sentanu. 15 tahun yang lalu peristiwa ini kejadiannya sudah lama memang. Lalu mas erbe berkata, sudah mas, gak usah di bawa ke hati. Maafin aja orangnya, dan cintai dia seutuhnya. Mendengar kalimat itu saya tahu banget arahnya. Saya tahu kebenaran kata-kata tersebut, tetapi mempraktekannya Jiaaaaah, amit-amit. Susah!!!
Saya diam cukup lama di depan kolam renang hotel di bilangan sudirman di mana malam itu kami hanya berdua, berbicara dari hati kehati, bukan melulu tentang hal hilang uang saya tetapi yang lain banyak diskusi topiknya.
Kembalinya ke rumah malamnya saya putuskan, seperti motto saya..roll the dice!!! Saya kerjakan.
Setiap hari saya sempatkan melakukan hal yang saya anggap terpaksa awalnya namun ketika logika tidak di pakai, hanya hati saja yang di pakai ada bedanya. Yaitu saya memaafkan dan kirim doa kemakmuran, kesehatan dan kebahagiaan kepada Y.
Sampai hitungan bulan saya sampai bingung sendiri kok ngak ada lagi rasa marah, rasa kesal yang ada rasa simpati, rasa hormat kepada Y. sungguh, saya heran sendiri, karena 1 tahun tak ada kabar, tak tau di mana rimbanya. Tetapi saya bisa rasakan, saya ngak benci dan ngak marah bahkan saya anggap adik saya si Y itu. Itu asli membuat saya heran. Intinya saya sudah maafkan, dan tutup buku. Yang ada hanya perasaan hormat.
Suatu sore ada telephon masuk dari sebuah nomor yang tidak di kenal, yang saya angkat. Biasanya saya tidak angkat.
Dari seberang terdengan suara, mas wow sontoloyo apa kabar, Y ini!!! wah saya kaget dan saya jawab, kemana ajah luh, Alhamdulillah kabar saya baik.
Di melanjutkan, kapan ketemu mas, aku ada hutang sama sampeyan, mau tak bayar separo. Mendengar kalimat tersebut saya “speechless”.
Ok, kita lanjut ke topic diskusi, kita bukan mau membahas peristiwa itu, peritiwa tersebut hanya contoh “pengalaman nyata”. Saya tidak usah lanjutkan detail peristiwanya, namun saya sulit menerangkan tentang sebuah kekuatan “releasing” yang saya lakukan. Releasing ternyata bisa merubah apapun. Dan setahu saya releasing technique itu bagian dari “ketrampilan berkolaborasi”.
Kemampuan “seek first to understand to understood” ini bener-bener luar biasa. Kemampuan “memahami terlebih dahulu untuk bisa di mengerti” sungguh dahsyat bahkan bukan hanya kepada manusia, atau sesama mahluk hidup namun terhadap semesta pun sangat berpengaruh. Dan tentunya ada banyak lagi skill yang 375 orang ini miliki yang harus juga kita miliki, setuju kah? #peace #mardigu
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Apa yang membedakan mereka yang 375 orang ini dengan yang 4 milyar manusia? NASIB?!!!
Nasib itu apakah MAN’S MADE atau GOD’S GIVEN?
Ini adalah pergolakan lama dari umat manusia namun neuroscience study di kampus kenamaan IOWA university telah melakukan reseach panjang tahunan lamanya sejak awal tahun 1950an hingga tahun 2010 yang ternyata membuktikan bahwa kemakmuran ada formula suksesnya.
“Science to get rich” itu nyata dan terbukti. Salah satunya adalah yang membedakan “nasib” 375 vs 4 milyar hanyalah “software” kemakmuran atau prosperity conscious, belief system dan skill ketrampilan yang 375 orang tadi miliki.
Kita urai satu-persatu tentang apa isi software nasib orang kaya. Walau ini bagian dari MMBC millionaire mindest bootcamp sesekali kita buka ke public boleh dong ya, namun bagi yang ikut MMBC jangan kecewa karena kok di buka, tenang saja anda yang ikut hasilnya beda lah. Ini menjadi rahasia kecil dengan para alumni dengan saya pribadi.
Salah satu bukti, dari 5 usaha saya yang baru di tahun 2017. Semua saya bangun dengan alumni. Misalnya MULA coworking space di citos sama alumni MMBC1&2. Dan tahun 2018 ini akan bangun beberapa lagi juga dengan alumni. Semua di retail.
Kembali ke salah satu software kaya, mereka memiliki COLLABORATION QOUTION atau kemampuan mereka berkolaborasi itu tinggi. IQ nya “berkoneksi” membangun kepercayaan dan jaringan sangat tinggi.
Ber-kolaborasi itu secara “kata” mudah di ucapkan, secara “vocal” kata kolaborasi itu enak di dengar tetapi di praktekannya “mules di perut”. Mirip sama janji kampanye para calon pejabat dan politikus, bikin perut mules.
Ada sebuah kisah nyata pengalaman pribadi saya sendiri. Kala itu usaha money changer saya kerampokan karena kesalahan mitra saya. Dia tidak bertanggung jawab, mitra saya tersebut memilih kabur ke lain pulau. Gone with the wind. Ngak tahu antah berantahnya. Sebagai akibat, saya harus menanggung nilai 9 digit kehilangan uang tersebut, sendiri. Sementara itu uang milik pihak ketiga alias uang investor.
Saya marah, kecewa, sakit hati, dan bener-benar merasa tidak di anggap terhadap mitra saya ini yang berinisial Y ini.
Bulanan luka hati saya menganga. Setiap saat emosi, baik berhadapan dengan pemilik dana ataupun yang tidak ada hubungannya, misalnya ke keluarga di rumah. Saya bawaaanya marah terus.
Sampai suatu saat saya ketemu sahabat saya lama, mas erbe sentanu. 15 tahun yang lalu peristiwa ini kejadiannya sudah lama memang. Lalu mas erbe berkata, sudah mas, gak usah di bawa ke hati. Maafin aja orangnya, dan cintai dia seutuhnya. Mendengar kalimat itu saya tahu banget arahnya. Saya tahu kebenaran kata-kata tersebut, tetapi mempraktekannya Jiaaaaah, amit-amit. Susah!!!
Saya diam cukup lama di depan kolam renang hotel di bilangan sudirman di mana malam itu kami hanya berdua, berbicara dari hati kehati, bukan melulu tentang hal hilang uang saya tetapi yang lain banyak diskusi topiknya.
Kembalinya ke rumah malamnya saya putuskan, seperti motto saya..roll the dice!!! Saya kerjakan.
Setiap hari saya sempatkan melakukan hal yang saya anggap terpaksa awalnya namun ketika logika tidak di pakai, hanya hati saja yang di pakai ada bedanya. Yaitu saya memaafkan dan kirim doa kemakmuran, kesehatan dan kebahagiaan kepada Y.
Sampai hitungan bulan saya sampai bingung sendiri kok ngak ada lagi rasa marah, rasa kesal yang ada rasa simpati, rasa hormat kepada Y. sungguh, saya heran sendiri, karena 1 tahun tak ada kabar, tak tau di mana rimbanya. Tetapi saya bisa rasakan, saya ngak benci dan ngak marah bahkan saya anggap adik saya si Y itu. Itu asli membuat saya heran. Intinya saya sudah maafkan, dan tutup buku. Yang ada hanya perasaan hormat.
Suatu sore ada telephon masuk dari sebuah nomor yang tidak di kenal, yang saya angkat. Biasanya saya tidak angkat.
Dari seberang terdengan suara, mas wow sontoloyo apa kabar, Y ini!!! wah saya kaget dan saya jawab, kemana ajah luh, Alhamdulillah kabar saya baik.
Di melanjutkan, kapan ketemu mas, aku ada hutang sama sampeyan, mau tak bayar separo. Mendengar kalimat tersebut saya “speechless”.
Ok, kita lanjut ke topic diskusi, kita bukan mau membahas peristiwa itu, peritiwa tersebut hanya contoh “pengalaman nyata”. Saya tidak usah lanjutkan detail peristiwanya, namun saya sulit menerangkan tentang sebuah kekuatan “releasing” yang saya lakukan. Releasing ternyata bisa merubah apapun. Dan setahu saya releasing technique itu bagian dari “ketrampilan berkolaborasi”.
Kemampuan “seek first to understand to understood” ini bener-bener luar biasa. Kemampuan “memahami terlebih dahulu untuk bisa di mengerti” sungguh dahsyat bahkan bukan hanya kepada manusia, atau sesama mahluk hidup namun terhadap semesta pun sangat berpengaruh. Dan tentunya ada banyak lagi skill yang 375 orang ini miliki yang harus juga kita miliki, setuju kah? #peace #mardigu
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Posting Komentar