Bagi saya ternyata memiliki ketrampilan adalah pembeda antara satu orang dengan orang lainnya. Para kiai tahu dan trampil ilmu agama, para billionaire trampil membuat harta. Nah keterampilan inilah yang saya maksud penting untuk dimiliki.
Karena kalau anda tidak memiliki nya, satu ketrampilanpun misalnya, maka segala permasalahan kehidupan yang akan anda lalui akan lama bisa terlewati karena tidak adanya ketrampilan. Pemahaman inilah yang mengawali cerita saya.
Sore kemarin saya kedatangan sahabat saya pengusaha angkutan kapal yang lama saya tidak bertemu. Padahal jarak kantor kami hanya 1 KM alias jalan kaki kurang dari 10 menit sudah tiba di kantornya yang megah di bilangan Jakarta selatan.
Tanpa janjian dia hadir, dimana saya sedang diskusi tentang penutupan salah satu anak usaha kami. Dari 6 pemegang saham, kepemilikannya berpindah ke satu orang yang berminat melanjutkan usaha tersebut. Swap share kecil-kecilan.
Berdua saya diskusi dengan calon mantan mitra saya tersebut. maksudnya ketika saya tanda tangan maka dia dan saya terpisah secara legalitas pada perusahaan tersebut dan kita berstatus menjadi mantan mitra.
Karena saya dan mitra saya kenal dengan pengusaha tranportasi angkutan kapal tersebut maka kami pastinya tidak keberatan menghentikan rapat kecil tersebut untuk mendahulukan kehadirnya.
"Hai mas Wowiek," katanya ketika menongolkan kepalanya dibalik pintu ruang kerja.
Ia menyapa saya sambil menggenggam erat jabat tangan saya, bibirnya terbuka full tersenyum, bahagia sekali dia hari ini rupanya, itu impresi saya ketika melihat raut mukanya yang sumringah., lalu ehh..kok loe disini kirdi katanya sambil menjabat tangan mitra saya tersebut dan mereka saling berpelukan ..jabat tangan erat keduanya menunjukan perkenalan panjang diantara kita bertiga.
Selamat ya bro..kata saya kemudian. Saham mu nilainya naik sampai 3 kali lipat tahun ini. Kebetulan saya teringat berita sahamnya yang berinisial S di lantai bursa 2 tahun terakhir naik 4 kali lipat dari harga IPO.
Kalimat saya di balas dengan ucapan Alhamdulillah dan di lanjut derai tawa, masih belajar gw mas. Masih awal, banyak jalan kedepan yang penuh tantangan jadi nikmati dulu aja pencapaian saat ini. Demikian dia menangkis dengan bijak pujian saya.
"Kamu ini usia 50 tahun aja belum sudah segini sukses, apa yang kamu capai dibanyak orang mungkin hingga akhir hayatnya juga belum tentu bisa mencapai apa yang kamu capai masih bilang baru belajar hehehe," saya menimpali kalimat nya.
"Ajarin kek ilmunya," kata kirdi menimpali. Disambut kembali dengan derai tawanya sambil kemudian bertanya, "eh gw nganggu ngak, lagi pada ngapain?"
Ini bisnis apa emangnya, dia menuntut penjelasan lebih lanjut. Kirdipun menjelaskan versi kirdi seorang yang sangat faham dunia IT, e commerse, start up dan sejenisnya akan bisnis yang saya pilih keluar dan dia tetap di dalam. 20 menit kira-kira kirdi menjelaskan, rinci beserta ilustrasi ilustrasi analogi, agar yang ngak melek start up bisnis mudah faham.
Sorry kir, katanya memotong penjelasan kirdi kemudian. Kayaknya ngak usah terlalu detail penjelasanya gw faham Cuma boleh ngak satu hal gw kasih lu tips. Dia menghentikan cerita kirdi dengan meubah pembicaraan. Ketampilan komunikasi “break pattern” ini memang dia masternya. Di banyak orang akan tersinggung lawan bicara namun tidak dengan dia.
Di bantu dengan wajah serius mendengarkan, tubuhnya sedari tadi kirdi bicara selalu condong kedepan, matanya menatap tajam dan wajahnya mununjukan minat. Sehingga sewaktu dia mem-break pattern komunikasi kirdi, kirdi tidak tersinggung, garansi.
Ok, saya dengan senang hati di kasih tips sama sang master, yang kembali terdengar suara tawanya berderai.
Gini kirdi, 20 menit gw mendengar ulasan lu. Gw ngak lihat “duit”nya..maaf ya kir, bisnis ini ngak jalan, ngak bakal jalan?
Kirdi agak mencolot namun di abisa mengendalikan intonasi suaranya..ah kamu ngak kenal bisnis ginian kok bilang ngak bakal jalan. Pasarnya besar, ceruk pasarnya banyak, demandnya naik dan kompetisinya masi blue ocean.
Bener, bener kir, katanya sambil tangan nya menyentuh pelan pundak kirdi gerakan bertujuan menenangkan kirdi.
Apapun bidangnya, di kepala kirdi harus ada rupiahnya, dolarnya atau uangnya. Karena itu ujung tujuan setiap bisnis, profit dan pengembalian investasi. Kalau sedari tadi kirdi hanya menjelaskan teknik maka sesungguhnya di bawah pikiran lu hanya teknik, bukan uang.
Maksud gw, a like attract a like, hal yang sama itu berkumpul saling menarik. Uang menarik uang, profit menarik uang. Kalau selama 20 menit lu cerita teknik maka proyel ini adalah proyek idealis yangnantinya hanya menghasilkan teknis dan masalah teknis, where is the money? Ngak ada kir, ngak ke gambar, ngak ke visual. Apa mewujud nantinya adalah apa yang lu visualkan, apa vision mu. Business without vision will vanish. Life without vision will disappear. Bisnis tanpa vision “uang” akan hilang.
Bahkan kir, buat bikin bisnis kecil pun sudah harus bisa menghasilkan cash atau uang. Spy bisa ttp beroperasi.
Kirdi, jangan lihat gw sebagai gw, lihat gw sebagai “mirror”mu. Ini Cuma feed back tanggapan balik dari sahabat yang perduli. Rubah deh vision nya, Fokus di uangnya jangan di kerjanya.
"Eehmm..gini gini," saya memotong pembicaraan yang hampir dua rah menjadi triangle sharing. "Begini, kir, gw ngak jadi pull out. Bagaimana kalau gw masuk lagi, kita berdua lanjutin lagi bagaimana kir?," Kata saya sambil menyodorkan tangan saya menanti jabatan balik darinya yang masih duduk di kursi. # may the peace be upon us # mardigu
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Karena kalau anda tidak memiliki nya, satu ketrampilanpun misalnya, maka segala permasalahan kehidupan yang akan anda lalui akan lama bisa terlewati karena tidak adanya ketrampilan. Pemahaman inilah yang mengawali cerita saya.
Sore kemarin saya kedatangan sahabat saya pengusaha angkutan kapal yang lama saya tidak bertemu. Padahal jarak kantor kami hanya 1 KM alias jalan kaki kurang dari 10 menit sudah tiba di kantornya yang megah di bilangan Jakarta selatan.
Tanpa janjian dia hadir, dimana saya sedang diskusi tentang penutupan salah satu anak usaha kami. Dari 6 pemegang saham, kepemilikannya berpindah ke satu orang yang berminat melanjutkan usaha tersebut. Swap share kecil-kecilan.
Berdua saya diskusi dengan calon mantan mitra saya tersebut. maksudnya ketika saya tanda tangan maka dia dan saya terpisah secara legalitas pada perusahaan tersebut dan kita berstatus menjadi mantan mitra.
Karena saya dan mitra saya kenal dengan pengusaha tranportasi angkutan kapal tersebut maka kami pastinya tidak keberatan menghentikan rapat kecil tersebut untuk mendahulukan kehadirnya.
"Hai mas Wowiek," katanya ketika menongolkan kepalanya dibalik pintu ruang kerja.
Ia menyapa saya sambil menggenggam erat jabat tangan saya, bibirnya terbuka full tersenyum, bahagia sekali dia hari ini rupanya, itu impresi saya ketika melihat raut mukanya yang sumringah., lalu ehh..kok loe disini kirdi katanya sambil menjabat tangan mitra saya tersebut dan mereka saling berpelukan ..jabat tangan erat keduanya menunjukan perkenalan panjang diantara kita bertiga.
Selamat ya bro..kata saya kemudian. Saham mu nilainya naik sampai 3 kali lipat tahun ini. Kebetulan saya teringat berita sahamnya yang berinisial S di lantai bursa 2 tahun terakhir naik 4 kali lipat dari harga IPO.
Kalimat saya di balas dengan ucapan Alhamdulillah dan di lanjut derai tawa, masih belajar gw mas. Masih awal, banyak jalan kedepan yang penuh tantangan jadi nikmati dulu aja pencapaian saat ini. Demikian dia menangkis dengan bijak pujian saya.
"Kamu ini usia 50 tahun aja belum sudah segini sukses, apa yang kamu capai dibanyak orang mungkin hingga akhir hayatnya juga belum tentu bisa mencapai apa yang kamu capai masih bilang baru belajar hehehe," saya menimpali kalimat nya.
"Ajarin kek ilmunya," kata kirdi menimpali. Disambut kembali dengan derai tawanya sambil kemudian bertanya, "eh gw nganggu ngak, lagi pada ngapain?"
Ini bisnis apa emangnya, dia menuntut penjelasan lebih lanjut. Kirdipun menjelaskan versi kirdi seorang yang sangat faham dunia IT, e commerse, start up dan sejenisnya akan bisnis yang saya pilih keluar dan dia tetap di dalam. 20 menit kira-kira kirdi menjelaskan, rinci beserta ilustrasi ilustrasi analogi, agar yang ngak melek start up bisnis mudah faham.
Sorry kir, katanya memotong penjelasan kirdi kemudian. Kayaknya ngak usah terlalu detail penjelasanya gw faham Cuma boleh ngak satu hal gw kasih lu tips. Dia menghentikan cerita kirdi dengan meubah pembicaraan. Ketampilan komunikasi “break pattern” ini memang dia masternya. Di banyak orang akan tersinggung lawan bicara namun tidak dengan dia.
Di bantu dengan wajah serius mendengarkan, tubuhnya sedari tadi kirdi bicara selalu condong kedepan, matanya menatap tajam dan wajahnya mununjukan minat. Sehingga sewaktu dia mem-break pattern komunikasi kirdi, kirdi tidak tersinggung, garansi.
Ok, saya dengan senang hati di kasih tips sama sang master, yang kembali terdengar suara tawanya berderai.
Gini kirdi, 20 menit gw mendengar ulasan lu. Gw ngak lihat “duit”nya..maaf ya kir, bisnis ini ngak jalan, ngak bakal jalan?
Kirdi agak mencolot namun di abisa mengendalikan intonasi suaranya..ah kamu ngak kenal bisnis ginian kok bilang ngak bakal jalan. Pasarnya besar, ceruk pasarnya banyak, demandnya naik dan kompetisinya masi blue ocean.
Bener, bener kir, katanya sambil tangan nya menyentuh pelan pundak kirdi gerakan bertujuan menenangkan kirdi.
Apapun bidangnya, di kepala kirdi harus ada rupiahnya, dolarnya atau uangnya. Karena itu ujung tujuan setiap bisnis, profit dan pengembalian investasi. Kalau sedari tadi kirdi hanya menjelaskan teknik maka sesungguhnya di bawah pikiran lu hanya teknik, bukan uang.
Maksud gw, a like attract a like, hal yang sama itu berkumpul saling menarik. Uang menarik uang, profit menarik uang. Kalau selama 20 menit lu cerita teknik maka proyel ini adalah proyek idealis yangnantinya hanya menghasilkan teknis dan masalah teknis, where is the money? Ngak ada kir, ngak ke gambar, ngak ke visual. Apa mewujud nantinya adalah apa yang lu visualkan, apa vision mu. Business without vision will vanish. Life without vision will disappear. Bisnis tanpa vision “uang” akan hilang.
Bahkan kir, buat bikin bisnis kecil pun sudah harus bisa menghasilkan cash atau uang. Spy bisa ttp beroperasi.
Kirdi, jangan lihat gw sebagai gw, lihat gw sebagai “mirror”mu. Ini Cuma feed back tanggapan balik dari sahabat yang perduli. Rubah deh vision nya, Fokus di uangnya jangan di kerjanya.
"Eehmm..gini gini," saya memotong pembicaraan yang hampir dua rah menjadi triangle sharing. "Begini, kir, gw ngak jadi pull out. Bagaimana kalau gw masuk lagi, kita berdua lanjutin lagi bagaimana kir?," Kata saya sambil menyodorkan tangan saya menanti jabatan balik darinya yang masih duduk di kursi. # may the peace be upon us # mardigu
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Posting Komentar