PARNO

Ketika Mattis “mad dog” menteri pertahanan amerika mengatakan tepat sebelum kedatangannya ke Indonesia kemarin di media di amerika mengatakan, “Amerika tidak focus lagi di dalam memerangi terrorism”. Saya berkerut kening.

Dalam dunia inteligen yang namanya amerika itu Negara yang buas. Bahkan di langley markas CIA ada “desk” khusus Indonesia. Semua Negara sih sebenarnya ada “desk”nya. Namun yang menarik adalah, banyak doctor ilmu politik, ilmu psikology, ilmu kebijakan publik yang memperhatikan setiap pejabat Indonesia mengucapkan kalimatnya di media. Baik berupa pengumuman maupun statement.

Semua di analisa. Ini data beneran, ini data bohongan, ini decoy, ini pesanan, ini by design, semua di analisa. Sehingga tidak ada berita yang “open source” di media tidak di bahas lengkap. Sehingga dalam kurun waktu beberapa lama, mereka bisa menyimpulkan, ini menteri pinter, ini menteri ada agenda, ini pejabat ada “main”, ini pejabat geblek, ini pejabat penjilat, semua sudah kebaca.

Sekarang adakah di sisi “kita” melakukan counter analisa kebijakan? Atau counter analisa statement dari pajabat sebuah Negara? Adakah?

Oh, kayaknya mungkin karena banyak pemangku jabatan yang kurang faham geopolitik ya. Wah maaf, memang banyak pejabat belum di lemhanaskan sih ya. Urusan bela Negara begini ngak terlalu di pikirkan. Tidak penting. Yang penting sohor, sudah cukup.

Jadi ya sudah biar saya saja yang sontoloyo ini yang parno. Saya yang ngak ada manfaatnya berkerut kening atas penyataan Mattis tadi, sendirian saja. Saya berkerut kening lama, sambil menyaksikan berkali kali, ekpresi wajahnya Mattis di CNN dan bloomberg ini. Gerak tubuhnya, pemilihan kata-katanya, pesan yang di berikan., sorot mata dalam pengucapan, tegukan liur di tenggorokanya, saya ulang-ulang saya perhatikan.

Sekali lagi, ngak penting kok. Bener, ngak penting.

Saya hanya “curious”. Mengapa dia mengatakan amerika tidak focus di masalah terorisme. Dalam kalimat itu “makna”nya karena itu saya mencoba menelaah. Mattis mengucapkan “ US no longer focus on terrorism”.

Saya menangkap sesuatu kemudian, “klik” seakan ada suara terdengar di kepala saya.

Amerika tidak lagi perang melawan teroris? O bukan!

Artinya amerika tidak pakai lagi “instrument terrorism” di dalam menegakan “hegemony militer”nya sebagai polisi dunia. itu arti kata-kata Mattis sebenarnya.

Ini artinya mereka sekarang mau menggunakan apa? konfrontatif perang terbuka? Perang cyber? Perang informasi? Perang biology? Perang dagang? Perang currency? Waduh!! Saya berkerut kening berfikir lebih keras lagi seakan sedang main catur dengan grand master sekelas bobby fisher.

Lalu saya memperhatikan kalimat berikutnya, amerika focus pada “growing threat china and rusia”. Jreeeng!!!

James Norman “maddog” Mattis menteri pertahanan US dari militer dimana terakhir menteri pertahanan yang militer di amerika adalah jendral Collin Powell tahun 1991. Amerika mendadak sangar dengan si “anjing gila” mattis ini.

Baru satu tahun, 2 front di buka, timur tengah dan korea utara di mainkan. Biasa amerika 1 front. sekarang main terbuka di dua front. Apa akibatnya? dalam 1 tahun 400 Bilion dolar belanja peralatan perang oleh Negara teluk dan indo pacific memutar roda ekonomi amerika. Kurang ajar bener dah cabinet Trump ini.

Jreng, jreeeng! Sekarang amerika mengatakan China dan Rusia adalah “national threat” . Ini bagi saya pernyataan serius sekali. Dua Negara yang di sebut adalah ancaman, dan ancaman bagi sebuah Negara adalah military act, sebuah warfare. Apa kira-kira langkah selanjutnya bagi amerika? Memastikan siapa lawan siapa kawan begitu khan kira-kira? Siapa bersama amerika, siapa bersama rusia?. Saya ngak mau sebut siapa yang bersama china, serem saya.

Dalam national defence council (catatan : ini departemen ngak ada di Indonesia, urusan beginian Indonesia cupu banget deh) di nyatakan bahwa mereka saat ini membangun “otot” industry militer, lalu membangun instabilittas dunia. lalu membangun kepanikan dan kecemasan. Lalu “konfrontasi”.

Saya berkerut kening lamaaaaa dengan 4 pernyataan mattis, tetapi saya bahas 2 dulu. Karena saya tahu ngak ada yang perduli kok. Buat apa di lanjutin sisa 2 pernyataan Mattis selanjutnya.

Sembari membahas mattis, mata saya melirik di meja kerja saya di bilangan merdeka barat ini ada bundelan buku yang baru separuh saya baca yang berjudul “China Private Army” – protecting the new silk road. China adalah Negara sukses melakukan perang hybrid yang meniru Rusia menaklukan kremia, dengan senyap. China main kemana? Strategy hybride war dengan debt trap dimainkan. Mudah-mudahan Indonesia ngak kena. Khan semua pejabat pinter semua. Pasti aman Indonesia. Ini hanya si sontoloyo saja parno. #peace #mardigu


Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama