Hari alter ego saya adalah hari rabu, itulah kebiasaan saya menyebut kegiatan raboan saya. Dalam satu minggu sisanya saya adalah “binatang ekonomi”, namun di hari rabu saya “ceritanya” jadi manusia lain, yang sangat perduli Negara.
Karena saya terkadang berfikir, perduli bangsa dan Negara itu apa sih? Kalau perbuatan pejabat membuat Negara terancam apa kita diamkan?
Sisi mana terancamnya? Mana tindakannya yang mengancam? Siapa yang terancam? Siapa pejabatnya? Mendadak ratusan pertanyaan memberondong.
Puluhan kali saya telah menuliskannya dari berbagai sudut dan telah berulang kali saya berikan berbagai solusi. Kalau saya boleh bertanya, adakah yang memikirkan tentang “ancaman” yang saya coba uraikan? Jawabnya tidak ada, karena tidak percaya.
Saya mulai lagi dari sisi lain lagi dan sayangnya sahabat mungkin cape membacanya dan sayangnya saya ngak akan menyerah menuliskannya.
Nation interest bangsa besar china, jelas : perluasan wilayah dan kekuasaan dengan hagemoni ekonomi. Strateginya salah satunya adalah dengan “china money, china labour & china mechinary/technology” . salahkah china menggunakan strategi ini? jawabnya : TIDAK!.
Sekarang kita melihat dari “psychological lender”. Satu sisi dulu yaitu tentang “peminjaman uang”. Apa sih yang ada di dalam pikiran dari “pemberi pinjaman” ? ya, apa sih isi otakmya “rentenir”.
Pemberi pinjaman ingin untung sebesar-besarnya, yang di pinjamkan harus kuat terus bayar selama-lamanya, kalau perlu tidak lunas-lunas, dan terus bergantung kepada peminjamnya, baik itu uang, tenaga dan peralatan.
Kita lihat IMF cara “memakan” sebuah Negara. Dan persis itu di lakukan oleh china dengan BUMN nya dan pemerintahnya. Bedanya IMF dan World bank “kesan”nya institusi, kalau china adalah country. Tetapi ternyata IMF dan World Bank adalah amerika. Jadi keduanya adalah ‘NATION INTEREST”. Sudah mulai faham?
Inilah yang saya tidak setuju dnegan kebijakan “foreign direct investment”. Sayangnya ini ada dalam mindset pejabat di Negara ini, yang sebenarnya orangnya ya Cuma dua orang saja yang “biayayak-an” bermanuver ke china.
Ya bener orangnya ya dia lagi-dia lagi. Itu doang kok masalah Negara ini. Sayangnya kok terus di beri panggung. Sayangnya kok di diamkan. Sayangnya pada ngak sadar bahwa akan masuk ke debt trap ( eh jangan-jangan sudah ya?), sayangnya yang merasakan (ruginya)adalah demographic populasi 2030 (nanti) , bukan sekarang.Jadi ngak melihat ini ancaman ya terlihat “keren” dong jadinya.
Yo wis lah, sak karep mu. Sayangnya lagi, contender (calon lawan tanding) yang ingin jadi penguasa ngak faham juga “geo politik”. Lihat saja yang orang-orangnya yang ingin tanding itu sekarang . Mereka yang genit bermain di media yang ingin jadi “tandingan” menjadi pejabat utama Negara, sama!!! ngak faham geostrategic dunia, ya kasihan Negara ini.
Terus, jangan di kira si sontoloyo ini menulis terus dia faham banget geopolitik dan geostrategi? ya ngak juga sih sebenernya. sok-sok an saja, tahu didikit-dikit tapi coba bangun "interest" saja. Enggak salah toh?
Sehingga hati kecil kita terpancing, Think tank Negara ini siapa sih ya? Bener loh,Nation interest itu beda dengan program kampanye seorang calon pemimpin Negara. Nation interest bukan di set 5 tahunan, tetapi harus jelas terpampang dalam jangka ratusan tahun kedepan. Makanya saya tanya, mau kemana Indonesia? (quo vadis) #Mardigu #peace
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Karena saya terkadang berfikir, perduli bangsa dan Negara itu apa sih? Kalau perbuatan pejabat membuat Negara terancam apa kita diamkan?
Sisi mana terancamnya? Mana tindakannya yang mengancam? Siapa yang terancam? Siapa pejabatnya? Mendadak ratusan pertanyaan memberondong.
Kita akan bahas dari sudut lain lagi sekarang. Masih ingat? Berapa kali saya mengatakan, "Nation interest sebuah Negara bisa menjadi nation threat Negara lain", benerkan?!.
Puluhan kali saya telah menuliskannya dari berbagai sudut dan telah berulang kali saya berikan berbagai solusi. Kalau saya boleh bertanya, adakah yang memikirkan tentang “ancaman” yang saya coba uraikan? Jawabnya tidak ada, karena tidak percaya.
Saya mulai lagi dari sisi lain lagi dan sayangnya sahabat mungkin cape membacanya dan sayangnya saya ngak akan menyerah menuliskannya.
Nation interest bangsa besar china, jelas : perluasan wilayah dan kekuasaan dengan hagemoni ekonomi. Strateginya salah satunya adalah dengan “china money, china labour & china mechinary/technology” . salahkah china menggunakan strategi ini? jawabnya : TIDAK!.
Sekarang kita melihat dari “psychological lender”. Satu sisi dulu yaitu tentang “peminjaman uang”. Apa sih yang ada di dalam pikiran dari “pemberi pinjaman” ? ya, apa sih isi otakmya “rentenir”.
Pemberi pinjaman ingin untung sebesar-besarnya, yang di pinjamkan harus kuat terus bayar selama-lamanya, kalau perlu tidak lunas-lunas, dan terus bergantung kepada peminjamnya, baik itu uang, tenaga dan peralatan.
Kita lihat IMF cara “memakan” sebuah Negara. Dan persis itu di lakukan oleh china dengan BUMN nya dan pemerintahnya. Bedanya IMF dan World bank “kesan”nya institusi, kalau china adalah country. Tetapi ternyata IMF dan World Bank adalah amerika. Jadi keduanya adalah ‘NATION INTEREST”. Sudah mulai faham?
Jadi Indonesia pasti di buat masuk ke”debt trap”, pasti dan harus masuk.
Inilah yang saya tidak setuju dnegan kebijakan “foreign direct investment”. Sayangnya ini ada dalam mindset pejabat di Negara ini, yang sebenarnya orangnya ya Cuma dua orang saja yang “biayayak-an” bermanuver ke china.
Ya bener orangnya ya dia lagi-dia lagi. Itu doang kok masalah Negara ini. Sayangnya kok terus di beri panggung. Sayangnya kok di diamkan. Sayangnya pada ngak sadar bahwa akan masuk ke debt trap ( eh jangan-jangan sudah ya?), sayangnya yang merasakan (ruginya)adalah demographic populasi 2030 (nanti) , bukan sekarang.Jadi ngak melihat ini ancaman ya terlihat “keren” dong jadinya.
Yo wis lah, sak karep mu. Sayangnya lagi, contender (calon lawan tanding) yang ingin jadi penguasa ngak faham juga “geo politik”. Lihat saja yang orang-orangnya yang ingin tanding itu sekarang . Mereka yang genit bermain di media yang ingin jadi “tandingan” menjadi pejabat utama Negara, sama!!! ngak faham geostrategic dunia, ya kasihan Negara ini.
Terus, jangan di kira si sontoloyo ini menulis terus dia faham banget geopolitik dan geostrategi? ya ngak juga sih sebenernya. sok-sok an saja, tahu didikit-dikit tapi coba bangun "interest" saja. Enggak salah toh?
Sehingga hati kecil kita terpancing, Think tank Negara ini siapa sih ya? Bener loh,Nation interest itu beda dengan program kampanye seorang calon pemimpin Negara. Nation interest bukan di set 5 tahunan, tetapi harus jelas terpampang dalam jangka ratusan tahun kedepan. Makanya saya tanya, mau kemana Indonesia? (quo vadis) #Mardigu #peace
Aplikasi Jual Beli Emas dari Bos Man Mardigu
Klik Link => dinaran-gold.com
Posting Komentar